Haiii!
Alhamdulillah masih bisa ngoceh disini lagi huehe. Setelah sekian lama nggak punya paket internet and it feel so difficult for me. Tapi ya, Allah ngasih rejeki tak terduga lagi jadi yaa seperti biasa aku mulai mengoceh ria lagi di blog ini, hmm._. Semoga nggak bosen walaupun aku sih udah biasa curhat dan ngomong ke diri sendiri. Eh, tapi gausah dipikirin lah. Kita lanjut yaw~
Well, judul yang aku bawa buat postingan kali ini terdengar agak bikin miris ya. Hmm, hal ini juga sempet jadi tren di kalangan remaja seperti aku dan sekarang juga masih terkenal. Siapa sih anak muda yang nggak ngerti tentang PHP? Kebanyakan pasti udah penah denger, kan. Apalagi remaja yang aktif di sosmed. Pasti nggak asing lagi, deh. Atau mungkin juga pernah mengalami, ya~ *Eits
Kita mulai darimana, ya.. Oke, pemberi harapan palsu a.k.a PHP ini nggak diketahui siapa pencetus awalnya. Aku sih pertama kali denger istilah ini pas SMP. Pas facebook masih ngetren-ngetrennya. Pas baru punya facebook. Pas awal memasuki masa remaja. Jujur, pertama kali baca istilah itu dari status orang lain. Dan sebelumnya aku nggak tertarik banget buat mencari tau apa artinya. Tapi sehubung banyak banget orang yang ngomongin tentang PHP itu jadi ya akhirnya aku kepo juga=D
Kenapa sih seseorang bisa disebut pemberi harapan palsu? Kenapa seseorag bisa merasa di-PHP-in? Kenapa harus ada istilah PHP? Sebenernya PHP itu beneran ada-kah? Oh pemikiran itu udah lama muncul di kepalaku pas ngeliat orang-orang justru lebih mengeluh tentang kasus PHP daripada move on ckck~
Seseorang bisa disebut pemberi harapan palsu ketika dia membuat orang lain punya harapan trus dia juga bisa membuat orang lain yakin tapi akhirnya nggak bisa sesuai sama apa yang diharapkan orang lain. Haduuh, ribet banget ya bahasaku. Tapi ini cuma pemahaman aku ya. Belum bisa dijadikan definisi yang sebenarnya hehe. Ya, menurutku orang yang suka PHP itu gitu. Menurut pengalaman banyak temen juga sih. Tapi kerennya, istilah ini langsung meluas begitu aja.
Oke, seseorang bisa kena PHP? Hmm, itu karena dia telah punya harapan dan sudah merasa yakin juga harapannya itu bakalan terjadi. Tapi hidup ini penuh hal-hal yang tidak terduga, kan. Ternyata takdir berkata lain. Apa yang dia harapkan dan udah dibayangin bakal terjadi selama ini nyatanya nggak sesuai dengan kenyataan. Semua harapannya itu cuma kosong. Nggak sebenarnya alias palsu. Nah orang yang memberi harapan yang nggak kesampean itu dinamakan PHP.
Menurut aku, PHP nggak akan ada jika salah satu pihak itu nggak terlalu percaya diri. Ya, walaupun pihak yang satunya memang terlihat meyakinkan. Tapi tetep aja harus ada yang namanya antisipasi. Resiko itu pasti ada. Resiko terlalu menaruh harapan yang besar ya kecewa. Dan akhirnya ngakunya kena PHP haduuh x.x Alhamdulillahnya, dan kalo bisa jangan sampe sih. Aku belum pernah bener-bener mengalami PHP. Waktu itu pernah hampir, tapi gajadi. Allah burur-buru bikin aku sadar kalo semua ini cuma sementara dan akhirnya sekarang memang benar terbukti hehe.
Intinya, PHP itu sebenernya nggak ada. Kenapa jadi ada? Karena dijadiin pembenaran orang-orang yang merasa harapannya pupus gitu aja padahal itu bisa dihindari kalo dia nggak terlalu berharap lebih. Kadang hidup ini terasa meyakinkan padahal nggak ada yang pasti di dunia ini kecuali kematian. Dunia ini bisa terbalik dalam satu kedipan mata dan aku masih percaya itu sampai sekarang. Apa aja bisa terjadi tanpa kita duga. That's why anticipation is very important to our life.
Jadi, lebih baik berharap sewajarnya aja deh. Biar kalo kecewa juga wajar. Nggak sampe berlebihan. Karena semakin besar harapan kita maka akan semakin besar juga perasaan kecewanya ketika nggak sesuai harapan. Aku takut banget terjebak sama perasaan berharap yang besar ini. Karena bisa aja apa yang kita harapkan ternyata nggak baik buat kita makanya Allah menakdirkan yang lain.
Semoga kita semua bisa terhindar dari harapan palsu.
Tulisan ini buat memotivasi aku sendiri nanti suatu saat.
Thanks for reading guys!
Semoga bermanfaat. Kritik dan saran silahkan:)
See u~
-Mia
21032015
Alhamdulillah masih bisa ngoceh disini lagi huehe. Setelah sekian lama nggak punya paket internet and it feel so difficult for me. Tapi ya, Allah ngasih rejeki tak terduga lagi jadi yaa seperti biasa aku mulai mengoceh ria lagi di blog ini, hmm._. Semoga nggak bosen walaupun aku sih udah biasa curhat dan ngomong ke diri sendiri. Eh, tapi gausah dipikirin lah. Kita lanjut yaw~
Well, judul yang aku bawa buat postingan kali ini terdengar agak bikin miris ya. Hmm, hal ini juga sempet jadi tren di kalangan remaja seperti aku dan sekarang juga masih terkenal. Siapa sih anak muda yang nggak ngerti tentang PHP? Kebanyakan pasti udah penah denger, kan. Apalagi remaja yang aktif di sosmed. Pasti nggak asing lagi, deh. Atau mungkin juga pernah mengalami, ya~ *Eits
Kita mulai darimana, ya.. Oke, pemberi harapan palsu a.k.a PHP ini nggak diketahui siapa pencetus awalnya. Aku sih pertama kali denger istilah ini pas SMP. Pas facebook masih ngetren-ngetrennya. Pas baru punya facebook. Pas awal memasuki masa remaja. Jujur, pertama kali baca istilah itu dari status orang lain. Dan sebelumnya aku nggak tertarik banget buat mencari tau apa artinya. Tapi sehubung banyak banget orang yang ngomongin tentang PHP itu jadi ya akhirnya aku kepo juga=D
Kenapa sih seseorang bisa disebut pemberi harapan palsu? Kenapa seseorag bisa merasa di-PHP-in? Kenapa harus ada istilah PHP? Sebenernya PHP itu beneran ada-kah? Oh pemikiran itu udah lama muncul di kepalaku pas ngeliat orang-orang justru lebih mengeluh tentang kasus PHP daripada move on ckck~
Seseorang bisa disebut pemberi harapan palsu ketika dia membuat orang lain punya harapan trus dia juga bisa membuat orang lain yakin tapi akhirnya nggak bisa sesuai sama apa yang diharapkan orang lain. Haduuh, ribet banget ya bahasaku. Tapi ini cuma pemahaman aku ya. Belum bisa dijadikan definisi yang sebenarnya hehe. Ya, menurutku orang yang suka PHP itu gitu. Menurut pengalaman banyak temen juga sih. Tapi kerennya, istilah ini langsung meluas begitu aja.
Oke, seseorang bisa kena PHP? Hmm, itu karena dia telah punya harapan dan sudah merasa yakin juga harapannya itu bakalan terjadi. Tapi hidup ini penuh hal-hal yang tidak terduga, kan. Ternyata takdir berkata lain. Apa yang dia harapkan dan udah dibayangin bakal terjadi selama ini nyatanya nggak sesuai dengan kenyataan. Semua harapannya itu cuma kosong. Nggak sebenarnya alias palsu. Nah orang yang memberi harapan yang nggak kesampean itu dinamakan PHP.
Menurut aku, PHP nggak akan ada jika salah satu pihak itu nggak terlalu percaya diri. Ya, walaupun pihak yang satunya memang terlihat meyakinkan. Tapi tetep aja harus ada yang namanya antisipasi. Resiko itu pasti ada. Resiko terlalu menaruh harapan yang besar ya kecewa. Dan akhirnya ngakunya kena PHP haduuh x.x Alhamdulillahnya, dan kalo bisa jangan sampe sih. Aku belum pernah bener-bener mengalami PHP. Waktu itu pernah hampir, tapi gajadi. Allah burur-buru bikin aku sadar kalo semua ini cuma sementara dan akhirnya sekarang memang benar terbukti hehe.
Intinya, PHP itu sebenernya nggak ada. Kenapa jadi ada? Karena dijadiin pembenaran orang-orang yang merasa harapannya pupus gitu aja padahal itu bisa dihindari kalo dia nggak terlalu berharap lebih. Kadang hidup ini terasa meyakinkan padahal nggak ada yang pasti di dunia ini kecuali kematian. Dunia ini bisa terbalik dalam satu kedipan mata dan aku masih percaya itu sampai sekarang. Apa aja bisa terjadi tanpa kita duga. That's why anticipation is very important to our life.
Jadi, lebih baik berharap sewajarnya aja deh. Biar kalo kecewa juga wajar. Nggak sampe berlebihan. Karena semakin besar harapan kita maka akan semakin besar juga perasaan kecewanya ketika nggak sesuai harapan. Aku takut banget terjebak sama perasaan berharap yang besar ini. Karena bisa aja apa yang kita harapkan ternyata nggak baik buat kita makanya Allah menakdirkan yang lain.
Semoga kita semua bisa terhindar dari harapan palsu.
Tulisan ini buat memotivasi aku sendiri nanti suatu saat.
Thanks for reading guys!
Semoga bermanfaat. Kritik dan saran silahkan:)
See u~
-Mia
21032015
0 komentar:
Posting Komentar