Hai, kamu!
Sedang apa? Tau ndak kalo lagi ada yang kangen sama kamu? Pasti ndak ya. Wajar sih, itu ndak aneh. Karena mungkin kamu lagi ada di tempat yang jauh. Jadi angin pun hanya mampu membisikkan rasa kangen yang ndak bisa kamu dengar.
Sedang apa? Tau ndak kalo lagi ada yang kangen sama kamu? Pasti ndak ya. Wajar sih, itu ndak aneh. Karena mungkin kamu lagi ada di tempat yang jauh. Jadi angin pun hanya mampu membisikkan rasa kangen yang ndak bisa kamu dengar.
Kamu juga ndak tau kan? Lagi ada yang nungguin kamu, loh. Meskipun kamu ndak minta ditunguin. Ada yang mengharapkan kamu, meskipun kamu ndak ngasi harapan apa-apa. Tapi tetep aja dia nungguin kamu, entah sampai kapan dan terus tanpa henti berharap ada suatu keajaiban menimpanya, ya itu kamu.
Pernah memimpikan sesuatu yang indah? Aku tebak, kamu ndak tau kan kalo ada seseorang yang bermimpi indah tentang kamu? Ada seseorang yang berharap suatu saat mimpinya jadi kenyataan saat kamu benar-benar berada di sampingnya, melengkapinya, dan ndak akan meninggalkannya.
Mau tau ndak siapa seseorang yang kangen sama kamu, tetap menunggu dan berharap sama kamu, juga seseorang yang bermimpi indah tentang kamu itu?
Aku.
Hanya 3 huruf yang tidak berarti besar. Suku kata yang terlalu singkat ketika diucapkan sehingga akan berlalu begitu saja, mudah terlupakan dan nggak berbekas. Dan disana terletak kesalahan, kenapa aku bisa melakukan itu semua untuk kamu?
Kamu, yang jauh disana. Aku tidak tau pasti kamu ada dimana. Aku tidak tau kamu sedang apa. Aku tidak tau bagaimana keadaan kamu sekarang. Aku belum tau seperti apakah kamu. Tapi aku telah merindukan kamu. Aku menunggu dan mengharapkan kamu. Aku juga bermimpi indah tentang kamu. Yang paling anehnya, kenapa aku begitu yakin kamu ada?
Aku yakin kamu ada, walaupun entah dimana. Aku yakin kamu akan datang dan menjawab semua penantian serta harapan aku, walaupun entah kapan. Aku juga yakin kamu akan mewujudkan semua mimpi indah aku tentang kamu menjadi kenyataan yang bahkan bisa lebih indah. Aku bisa yakin itu semua, bisa.
Kebanyakan orang membenci sepi. Kalo boleh jujur, aku juga. Entah perasaan aneh macam apa disaat aku berada diantara banyak orang aku justru merasa sepi dan sendiri. Sampai akhirnya aku menjadi terbiasa kemudian bisa bersahabat dengan kesendirian dan sepi yang menghujam.
Kadang aku iri, kenapa kamu begitu jauh denganku sekarang. Kenapa kamu membiarkan aku merasa sepi dan sendiri ditengah orang-orang yang mulai menemukan calon seperti kamu. Tidak, mereka memang tidak bisa menemukan yang sebaik kamu. Tapi mereka tidak merasa sepi dan sendiri seperti aku karena peran kamu bagi mereka telah terisi sementara. Sedangkan bagi aku, peran kamu masih kosong. Karena aku hanya menyediakan ruang untuk kamu, bukan yang lain.
Beberapa mungkin pernah hanya sekedar lewat, tapi jauh dari yang terdalam, aku sadar kalo ruang ini hanya cocok untuk kamu. Sedangkan aku, aku akan berusaha terus memperbaiki ruang ini, membuatnya senyaman mungkin untuk kamu. Kenapa? Agar ketika kamu datang, kamu tidak akan pergi lagi karena telah merasa sangat nyaman sehingga tidak berniat untuk berpindah ke yang lebih baik.
Aku mau aku-lah yang terbaik bagi kamu dan kamu tidak perlu repot jauh-jauh untuk mencari lagi. Aku mau aku-lah yang kamu cari selama ini dan akhirnya kamu telah menemukan aku. Ya, itu mau aku dan akan berlaku juga untuk aku ke kamu.
Kamu yang begitu jauh, akankah takdir membawamu dekat? Sehingga kamu bisa mengisi peran disini, bersama aku, menemani aku dan mengobati semua rasa sepi dan sendiri aku. Kamu-lah yang terbaik, aku tidak mau yang lain.
Maka sekarang, aku rela menelan sepi dalam kesendirian. Aku rela tetap menanti kamu dan berharap. Aku rela merindukan kamu sambil membisikkan setiap kata rindu aku lewat angin yang berhembus, walaupun entah sampai ke kamu atau tidak. Aku juga rela memimpikan kamu, yang akan datang di waktu yang tepat.
Ya, kamu pasti datang.
Ketahuilah, disini ada pelabuhan yang menunggu untuk kamu sandari. Biarkan skenario hebat Allah yang akan mengatur kapan, dimana tepatnya dan bagaimana armada gagah kamu akan berlabuh disini
Spesial untuk kamu, yang namanya telah bersanding dengan namaku di Lauh Mahfudz. Semoga Allah selalu menjaga kamu dan aku dalam ketaatan.
Diantara rintik hujan di suatu senja♡
-Mia's
[121115]
cieehh :D
BalasHapusWahaha ndak nyangka ada yang baca
Hapuswkwkwkwk
BalasHapus